Selasa, 15 Maret 2011

Sistem Adat Perkawinan Nias: Salah Satu Penyebab Kemiskinan Masyarakat Nias?

Posted by niasbaru on February 23, 2011

Pengantar
Böwö adalah sebutan mahar dalam sistem adat perkawinan di Nias. Tetapi Böwö ini telah melahirkan problem baru yang tidak selalu disadari oleh masyarakat Nias sendiri. Keganjilan penerapan Böwö ini juga dirasakan oleh mereka yang pernah tinggal (berkunjung) di Pulau Nias. Dan tidak heran jika kebanyakan orang dari luar Nias yang pernah ke Pulau Nias selalu memiliki kesan: mahar, jujuran (böwö, gogoila) perkawinan Nias mahal! Oleh karenanya ketika mereka mau (baca: akan) menikah dengan gadis Nias ada semacam ketakutan, keengganan, keragu-raguan. Dan, tentu hal ini adalah kesan buruk! Ada apa dengan sistem adat perkawinan Nias? Yang salah “sistemnya” atau “masyarakat Niasnya”?

Arti Böwö

Etimologi böwö adalah hadiah, pemberian yang cuma-cuma. Sama halnya kalau kita memiliki hajatan, entah karena ada tamu atau ada pesta keluarga, dsb., lalu kita beri fegero kepada tetangga kita (makanan, baik nasi maupun lauk-pauk yang kita makan saat hajatan itu kita beri juga kepada tetangga kita secara cuma-cuma). Ini adalah aktualisasi kepekaan untuk selalu memperhitungkan orang lain di sekitar kita, juga untuk mempererat persaudaraan. Oleh karenanya tak heran jika masyarakat Nias menyebut orang yang ringan tangan sebagai niha soböwö sibai. Jadi, arti sejati böwö mengandung dimensi aktualisasi kasih sayang orangtua kepada anaknya: bukti perhatian orangtua kepada anaknya!

Lantas kenapa böwö itu kayak dikomersialkan? Indikasi pengomersialan böwö sebenarnya gampang kita lihat. Misalnya, istilah böwö bergeser menjadi gogoila (goi-goila: ketentuan). Malah kata gogoila yang lebih familiar dikalangan tokoh adat Nias saat ini. Untuk mencapai “ketentuan” tentu ditempuh cara “musyawarah”(yang dimediasi oleh siso bahuhuo) dan sepengetahuan saya, dalam musyawah itu terjadi “tawar-menawar” berapa gogoila yang harus dibayar oleh pihak mempelai laki-laki. Jadi, böwö semakin direduksi maknanya: lebih dekat pada konotasi ekonomis (ibarat aktivitas jual-beli) dan bukan pada konotasi budaya. Dan saya percaya, jika pernyataan ini kita lemparkan ke orangtua kita atau ke “orang zaman dahulu”, pasti salah satu jawabannya adalah: da’ana hada Nono Niha (ini adalah adat Nias). Pernyataan semacam itu tentu mengokohkan dimensi statis budaya Nias juga mereduksi nilai-nilai sakral budaya Nias! Padahal seharusnya, budaya itu dinamis sesuai perkembangan zaman. Bahkan dalam pernyataan itu seolah adat yang terpenting dan bukan manusianya. Saudaraku, adat dibuat untuk manusia dan bukan manusia untuk adat. Ariflah menerapkan adat yang tidak membangun. Dulu böwö itu masih masuk akal. Mengapa? Karena sistem perekonomian Nias masih barter. Artinya böwö dihitung berdasarkan jumlah babi dan bukan uang. Sekarang kalau böwö itu di-uangkan, maka akan menjadi beban kehidupan berlapis generasi, karena babi tidak murah (misalnya, seekor babi yang diameternya 8 alisi harganya bisa mencapai Rp 900. 000 – Rp 1 Juta). Read the rest of this entry »

Posted in Berita Aktual Nias, Budaya | 8 Comments »

MK Mulai Proses Gugatan Hasil Pilkada Nias Utara & Nias Barat

Posted by niasbaru on February 23, 2011

JAKARTA, Nias Online – Mahkamah Konstitusi (MK) menindaklanjuti pengajuan gugatan atas hasil pilkada Nias Utara dan Nias Barat. Dikutip dari situs www.mahkamahkonstitusi.go.id, persidangan pertama dengan agenda pemeriksaan perkara gugatan pilkada Nias Utara dilaksanakan pada Rabu (23/2) pukul 11.00 Wib.

Gugatan atas pilkada Nias Utara dengan nomor perkara 23/PHPU.D-IX/2011 dimohonkan oleh pasangan nomor urut 3 Darius Baeha dan Desman Telaumbanua dan pasangan nomor urut 2 Edison Hulu dan Marselinus Ingati Nazara dengan kuasa hukum Hamari Laso, SH, MH, dkk. Sedangkan pihak termohon adalah KPUD Nias Utara.

Sedangkan pemeriksaan perkara gugatan atas pilkada Nias Barat akan dilaksanakan pada hari yang sama pada pukul 13.00 Wib. Dua pasangan yang menggugat (pemohon) adalah pasangan nomor urut 1 Faduhusi Daely dan Sinar Abdi Gulö dengan kuasa hukum Arteria Dahlan, ST., SH, dkk, dengan nomor gugatan 21/PHPU.D-IX/2011. Penggugat (pemohon) kedua adalah pasangan nomor urut 2 Yupiter Gulö dan Raradödö Daely dengan kuasa hukum Petrus Selestinus, dkk. Sedangkan pihak termohon pada kedua gugatan itu adalah KPUD Nias Barat. Read the rest of this entry »

Posted in Berita Aktual Nias, Politik | 1 Comment »

Nias nan Cantik

Posted by niasbaru on February 23, 2011

KOMPAS.com -— Pulau Nias dengan luas 5.318 kilometer persegi menyimpan kearifan lokal dalam konstruksi dan arsitektur rumah. Rumah Nias yang dibangun dengan bahan kayu dan konstruksi fondasi seperti panggung terbukti tahan gempa. Ini tentu berangkat dari pengalaman leluhur suku Nias yang hidup di tanah rawan gempa. Rumah-rumah itu tetap kokoh dan berfungsi hingga kini meski berumur ratusan tahun.

Dalam masyarakat Nias berkembang ungkapan bo’o mbanua bo’o mbowo, bo’o mbanua bo’o vato yang berarti setiap desa memiliki tradisi yang berbeda. Ini, antara lain, tecermin dari beragamnya konstruksi dan bentuk rumah di setiap wilayah di Nias.

Rumah tradisional di Nias Selatan berbentuk segi empat memanjang ke belakang. Posisinya berimpit dan berjajar rapi memanjang. Di setiap perkampungan, deretan rumah tradisional itu dipisahkan oleh jalan desa selebar 30 meter. Ini bisa dilihat di Desa Orahili Fau, Kecamatan Fanayama; Desa Bawomataluo, Kecamatan Teluk Dalam; Desa Hilinawalo Mazino, Kecamatan Mazino; dan Desa Botohilitano, Nias Selatan. Read the rest of this entry »

Posted in Berita Aktual Nias | 1 Comment »

Talent is Never Enough

Posted by niasbaru on February 20, 2011

Oleh Marinus Waruwu

Pada tahun-tahun terakhir ini, bakat mendapatkan perhatian khusus para motivator, guru-guru kepemimpinan dunia. Hal ini tidak terlepas dari berbagai spekulasi yang muncul bahwa bakat sudah cukup mengantar seseorang ke puncak, dan mewujudkan mimpi-mimpinya. Masalahnya, tidak sedikit motivator ulung, dan guru kepemimpinan bereaksi keras, dan menyangkal pandangan ini. Mereka beranggapan bahwa bakat jika tidak pernah diasah, dikembangkan akan mati, tidak berguna. Bahkan bisa menipu karena seseorang terlalu berharap bahwa dengan bakat, keberhasilan akan datang sendiri, sementara bakat-bakat yang dimiliki tidak pernah diasah, teruji.

Talent is never enough, menurut saya salah satu buku legendaris yang berbicara banyak tentang motivasi, dan talenta-talenta. Buku ini ditulis oleh John C. Maxwell. Maxwell seorang guru kepemimpinan multinasional berkebangsaan Amerika. Dari judul bukunya saja sudah terlihat jika bakat tidak pernah cukup. Sebaliknya, ia harus diefektifkan terus menerus. Tentang isi buku yang terbit pada tahun 2008 ini, saya membuat semacam resensi buku, yang pada intinya menyangkut hal-hal penting yang mampu mengefektifkan bakat-bakat seseorang. Saya berharap kaidah emas dari John Maxwell ini mampu mencerahkan hati saudara/I. Maka, mulai dari sekarang pun saudara bisa melakukan gebrakan kecil-kecil dengan mempraktekkan hal-hal praktis dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hidup saya juga tentunya. Read the rest of this entry »

Posted in Motivasi | Leave a Comment »

Hope & Success

Posted by niasbaru on February 20, 2011

Marinus Waruwu

Berbicara success berarti berbicara hope. Artinya bahwa ketika seseorang ingin hidup sukses (success), maka ia harus memiliki sebuah harapan (hope), bahwa suatu saat hidupnya, keluarga, komunitasnya akan hidup sukses, dan hidup bahagia. Harapan dan sukses merupakan dua hal yang tak terpisahkan. Keduanya bagai pinang dibelah dua. Mereka sama-sama memiliki peran penting (win-win solution).

Harapan tanpa sebuah ideal hidup sukses adalah sia-sia belaka. Tidak punya arah, nilai, atau tujuan yang ingin dituju. Harapan hanya tinggal harapan jika tidak memiliki ideal hidup. Jalan di tempat. Sebaliknya, ideal hidup sukses selalu mendorong setiap orang untuk selalu berharap, berharap, dan berharap. Harapan memaksa orang untuk action. Orang-orang sukses tidak pernah meremehkan “HOPE”. Hope adalah kekuatan. Ia memberi motivasi demi ideal hidup sukses. Read the rest of this entry »

Posted in Motivasi | Leave a Comment »

“FILM ONO SITEFUYU: Sebuah Tragedi Kehidupan”

Posted by niasbaru on October 8, 2010

Marinus Waruwu

Pengantar

Pertama, kita perlu memberikan apresiasi kepada Bapak Ponti Gea (sutradara & produser), dan Bapak Yunus Gea (cerita & scenario) serta para pemain film Ono Sitefuyu=Anak Sesat. Atas kerja sama mereka semua, film ini akhirnya berhasil diluncurkan, dan mudah-mudahan film ini mampu menembus industri perfilman nasional, dan juga internasional. Film ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi orang Nias. Bahwa ternyata kita juga mampu melakukan hal-hal yang lebih besar jika punya kemauan, dan niat. Itu saja!

Kedua, film ini berusaha memberikan kesadaran kepada anak muda Nias agar tidak bermain-main dalam menjalani hidup. Kita punya kendali atas hidup. Maju mundurnya kehidupan tergantung kita. Sebaliknya, hidup berfoya-foya berarti sebuah tragedi! Tragedi karena ditandai dengan rasa hopeless, meaningless atas hidup. Untuk apa hidup jika demikian? Film Ono Sitefuyu adalah gambaran akan hidup seorang anak sesat, yang terjebak dalam perasaan hopeless, dan meaningless. Baginya, hidup hanyalah untuk saat ini, kenikmatan sesaat. Maka, apapun cara dilakukan untuk memperoleh kenikmatan itu termasuk memiskinkan orang tuanya dan saudarinya. Read the rest of this entry »

Posted in Opini | 2 Comments »

An Education In Posmodernism Era

Posted by niasbaru on October 8, 2010

Marinus Waruwu

Revolusi pemikiran

Revolusi pemikiran yang terjadi dari jaman ke jaman tak terhindarkan. Perubahan paling signifikan adalah menyangkut perubahan pola pikir dalam ranah filsafat, seni, kebudayaan, dan sebagainya. Tentu saja perubahan ini memiliki efek penting terutama dalam pola pikir manusia di setiap jamannya. Misalnya dalam ranah filsafat. Pemikiran filsafat terutama dimotori oleh filsuf-filsuf kondang Yunani seperti Sokrates, Plato, Aristoteles, dan sebagainya. Merekalah peletak dasar peradaban dunia modern. Kemudian berkembang di jaman patrististik (St. Agustinus, dan lain-lain), jaman skolastikat (St. Thomas Aquinas, dan lain-lain), jaman renaissance, jaman pencerahan, jaman modern terutama dalam diri Rene Descartes, dan terakhir adalah jaman posmodernisme.

Kini kita hidup di jaman posmodernisme. Kita tidak merasakan perubahan pola pikir ini. Seolah-olah bahwa kita masih hidup dalam era pemikiran modern. Padahal tidak! Kita sudah beralih ke era posmodernisme. Sebuah aliran besar pasca modernitas. Sayang bahwa kaum awam memang kurang menyadari tentang hal ini. Memang untuk dunia akademik terutama yang berafiliasi dengan pemikiran-pemikiran filsafat bukan hal asing perubahan pola pikir ini bagi mereka. Read the rest of this entry »

Posted in Opini | Leave a Comment »

Aset Negara Berbiaya 30 Miliar di Nias “Ditelantarkan”

Posted by niasbaru on January 22, 2010

Thursday, January 21, 2010

Sumber: By borokoa, niasonline.net

Medan – Masyarakat Nias mempertanyakan kesungguhan Pemerintah Kabupaten Nias untuk memanfaatkan Aset Negara yang dibangun dengan menelan biaya lebih kurang Rp 30 Miliar berupa Terminal Bus dan Pasar Ya’ahowu di Kota Gunungsitoli Nias.

“Hal ini benar-benar menjadi pertanyaan di kalangan masyarakat mengingat kedua asset berbiaya puluhan miliar rupiah itu sudah terbangun sejak tahun 2008 yang lalu. Namun, hingga kini belum difungsikan sebagaimana peruntukkannya,” demikian ujar Drs Kosmas Harefa MSi, Sekretaris DPD HIMNI Sumatera Utara kepada wartawan, Senin (18/1).

Kosmas Harefa dengan nada kesal mengungkapkan di akhir tahun 2009 telah menyempatkan diri meninjau berbagai fasilitas umum kebanggaan masyarakat Nias. Namun, kenyataannya bangunan-bangunan itu belum difungsikan sebagaimana mestinya. Read the rest of this entry »

Posted in Berita Aktual Nias | 2 Comments »

Nias peroleh pendampingan pembangunan hingga 2011

Posted by niasbaru on September 22, 2009

Thursday, September 3, 2009

By nias (niasonline.net)

JAKARTA: Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal tetap memberikan pendampingan bagi pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi masyarakat di Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan hingga 2011 pascaberakhirnya tugas Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias.

Lukman Edy, Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, mengungkapkan Kementerian melalui program pendampingan masyarakat bersama dengan Bank Dunia melalui program education development project (EDP) melanjutkan program BRR Nias-Aceh dengan anggaran Rp500 miliar per tahun selama 3 tahun ke depan. Read the rest of this entry »

Posted in Berita Aktual Nias | Leave a Comment »

Ahur Jampur, “ Satpam Pelayan Kampung”

Posted by niasbaru on August 10, 2009

Marinus W.

(Tulisan ini dibuat pada saat pelatihan jurnalistik oleh Koran KOMPAS di Karang Tumaritis)

Satpam yang satu ini biasa dipanggil Mang Ahur. Ia menjadi petugas satpam di Karang Tumaritis sejak delapan tahun silam. Perawakannya biasa-biasa saja, tidak ada tanda-tanda jika Ahur adalah seorang petugas keamanan di salah satu padepokan, di kota Lembang. Jika petugas satpam biasanya terlihat garang-garang, namun Ahur justru kelihatan santai, murah senyum, dan bisa diajak bicara. Karena itulah, banyak warga kampung sangat dekat dengan sosok satpam kelahiran 48 tahun silam ini. Menurut cerita tetangganya, sosok Ahur dipandang sangat perhatian akan kebutuhan warga. Apa pun keluhan warga pasti diusahakan oleh Ahur semampunya.

Sosok satpam yang mempunyai tiga orang anak ini memang unik. Ketika masih kecil tidak pernah terlintas dipikirannya menjadi seorang satpam. Sebaliknya, Ahur kecil mempunyai mimpi untuk sekolah setinggi-tingginya. Namun mimpi indah tersebut bukannya tanpa hambatan. Factor keuangan keluarga yang morat-marit membuatnya berhenti bersekolah. Dia pun mencari pekerjaan. Mula-mula diterima salah satu pabrik kebaya di kota bandung. Di sini, Ahur bekerja di bidang listrik. Belum genap enam tahun bekerja di tempat tersebut, Ahur berhenti dan melamar bekerja di PT yang lain. Ia pun diterima. Tetapi belum genap seumur jagung bekerja di tempat ini, Ahur keluar. Ia pun menjadi pengangguran. Namun karena kasih Gusti Allah kepadanya dan keluarganya, sekitar delapan tahun silam, ia diterima sebagai security di Karang Tumaritis. Pekerjaan ini pada awalnya dirasa tidak sesuai dengan cita-citanya, juga karena gaji yang tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga. Keadaan ekonomi yang tidak mengutungkanlah yang membuatnya tetap bertahan, bertahan, dan bertahan menjadi petugas security di Karang Tumaritis. Read the rest of this entry »

Posted in Motivasi | 1 Comment »

Tidak ada komentar:

Posting Komentar