Sabtu, 19 Februari 2011

Menjadi Orang Kreatif ?

Menjadi Orang Kreatif ?

OPINI | 27 September 2009 | 23:49 685 8 Nihil

Assalamualaikum,

Kalau kemarin (26/09/09, Kompasiana) saya sudah mem-posted tulisan tentang “Orang-orang Inovatif” , … bagaimana jika tulisan kali ini gilirannya kita menengok, gimana sih “Menjadi Orang Kreatif ?”, bisa eng’ga …

Kira-kira, .. seberapa sering kita mendengar dari para guru kita baik di Musholla, Masjid maupun di Majelis-majelis Ta’lim, tausyiahnya yang menasehati kita;
belajarlah sampai ke negeri cina”, atau …
belajar dari sejak buaian ibu sampai ke liang lahat”, atau …
untuk meraih kebahagaiaan di dunia capailah dengan ilmu, untuk meraih kebahagiaan di akhirat capailah dengan ilmu dan untuk meraih kedua-duanya capailah dengan ilmu”, dan sebagainya. Tapi pertanyaannya, … sudahkan kita melaksanakan nasehat dari para guru-guru kita tersebut?. Yang maksudnya tentu saja untuk memotivasi kita membangun semangat belajar. Karena pada umumnya, orang yang selalu mau belajar, biasanya akan memiliki pola pikir kreatif dalam kesehariannya.
Menurut para ahli, “seseorang yang kreatif bukanlah selalu harus orang-orang yang menemukan hal-hal baru, namun ia selalu melihat segala sesuatu dengan cara berbeda dan baru, … dan biasanya tidak dilihat ataupun dilirik oleh orang lain.”
Orang yang kreatif, pada umumnya mengetahui permasalahan dengan sangat baik dan disiplin, biasanya dapat melakukan sesuatu yang berbeda dari cara-cara yang biasa. Proses kreativitas melibatkan adanya ide-ide baru, bermanfaat, meskipun kadang kelihatannya aneh, akan tetapi dapat diimplementasikan.
Mereka adalah orang yang senantiasa memiliki daya cipta terhadap segala sesuatu. Di tangannya sebuah kertas polos yang amat sederhana pun bisa disulap menjadi sesuatu yang amat menarik. Karena itu banyak perusahaan cenderung lebih senang mempekerjakan orang-orang kreatif, terutama perusahaan yang bergerak di bidang kreatif pula seperti publishing, advertising, industri kerajinan ataupun web designed. Bahkan, … akhir-akhir ini sudah mulai terus didengungkan Industri Kreatif oleh Dep. Perdagangan, Dep. Koperasi & UKM. Maksud saya, … pemeritah sudah dengan gencar mempromosikannya. Dan jangan lupa, .. modalnya juga eng’ga gede lho (lihat tulisan saya di Kompasiana tentang “Intangible Value”), dan potensi terbesar kebanyakan di generasi muda kita (kalau yang tua seperti saya ini, paling-paling bagian manas-manasin saja coy).
Kembali ke laptop, … Kebanyakan dari kita berpendapat ataupun mengatakan, bahwa kreatif merupakan ‘bawaan’ atau bakat. Artinya ada orang yang terlahir untuk menjadi orang yang kreatif, dan ada yang tidak. Namun, … menurut para pakar, anggapan itu ternyata nggak seluruhnya benar kok. Karena ternyata kreativitas pada diri seseorang bisa diasah dan dilatih. Jadi atau dus (sama saja sih artinya), …. buat kita-kita yang merasa tidak terlahir sebagai orang yang kreatif, sepertinya tidak atau jangan pesimis dulu ya, … coba deh asah kreativitas kita dengan cara berikut ini:
Buat satu gagasan setiap hari
Di akhir jam kerja cobalah untuk merenung kira-kira 10 menit. Pikirkan apa saja yang telah Anda lakukan pada hari itu. Kemudian pikirkan satu cara yang lebih baik untuk pekerjaan esok hari. Kemudian setiap akhir minggu kumpulkan semua gagasan Anda selama enam hari. Lakukan evaluasi mana gagasan yang paling oke punya, … gitu coy.
Tidak harus yang besar
Untuk permulaan, … kita jangan ragu mengeluarkan gagasan, meskipun itu bukan merupakan suatu gagasan yang besar. Ingat tidak semua orang memiliki gagasan besar seperti oom Bill Gates (penemu microsoft). Lihat saja pengarang novel, dia tidak mungkin langsung menghasilkan karya besar hanya dalam waktu semalam. Jadi walau gagasan kecil, coba saja dulu untuk mewujudkannya (memulainya), … misalnya, coba sering-sering menulis di Kompasiana atau bikin webblog sendiri kalau masih malu-malu kucing, … eh kelinci.
Jangan ragu untuk bertanya
Jika Anda merasa ‘mentok’ dalam menemukan gagasan, jangan malu untuk bertanya atau mendiskusikan pada rekan-rekan dekat Anda tentang gagasan dimaksud. Dengarkan apa komentar dan pendapat mereka tentang gagasan Anda. Siapa tahu dari pembicaraan dengan mereka, Anda akan menemukan gagasan yang ‘spektakuler’. “Sahabat terbaik adalah dia yang mampu mengeluarkan apa yang terbaik dari diri Anda” (katanya oom Henry Ford)
Ciptakan gagasan yang berbeda

Sesuatu yang berbeda akan nampak menarik. Jadi, … jangan meniru gagasan orang lain secara utuh. Terinspirasi dari ide orang lain sih … kalau menurut saya boleh-boleh saja alias sah-sah saja coy , tapi coba kembangkan ide tersebut menjadi lain dari yang lain dan tentunya berbeda dengan ide asal.
Jangan lewatkan

Ide-ide cemerlang bisa datang kapan dan dimana saja. Maka siapkan selalu alat tulis untuk mencatat ide yang muncul mendadak. Kemudian di waktu yang lebih tepat, pikirkan cara untuk mewujudkan ide tersebut.
Jika Anda sudah merasa mantap dengan gagasan Anda, kemukakan ide Anda pada bos, dan jangan takut ditolak, … sekali Anda takut, maka gagasan Anda akan ‘mentah’ kembali. Ingat, Anda membutuhkan dukungan orang lain untuk merealisasikan gagasan tersebut (kita eng’ga hidup di hutan sendirian coy).
Dan akhirnya, … berdasarkan hasil penelitian, untuk menciptakan kreativitas dibutuhkan lingkungan kerja yang kondusif dan menyenangkan (fun), penuh rasa humor, spontan, juga memberi ruang bagi individu untuk melakukan berbagai permainan atau percobaan. Membentuk lingkungan yang kondusif seperti itu sangatlah tidak mudah bagi sebuah organisasi. Mendorong kreativitas dalam dunia kerja menuntut iklim yang permissif terhadap existensi individualitas dan penerimaan terhadap rasa humor, disamping tetap memegang teguh rasa hormat, kepercayaan dan komitmen sebagai norma yang berlaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar